KUNINGAN- Dhika Suwardika salah seorang penyuluh pertanian yang ada di Kuningan dikirim ke Beladan untuk mengikuti pendidikan selama dua tahun. Dhika akan mendalami ilmu pertanian di Twente University.
“Demi kemajuan Kuningan Dhika diberangkatkan dan ini program kementrian. Meski sebenarnya kekurangan penyuluh pertanian tapi karena lebih penting maka kami lepas,” ujar Menurut Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Kuningan Ir H Bunbun Budhiyasa, kemarin (8/10).
Ia berharap usai melakukan studi di negeri kincir angin itu, Dhika bisa mentransfer ilmu yang dimiliki kepada petani sehingga hasil pertanian lebih meningkat. Dhika sendiri lanjut dia, tidak ada kendala karena sebelumnya melakukan pelatihan terutama masalah bahasa.
Terkait jumlah penyuluh Bunbun mengatakan, saat ini terbilang kurang dimana ada 100 orang penyuluh pertanian, 27 kehutanan dan satu orang perikanan. Jumlah 128 ini merupakan penyuluh PNS.
Mereka ini dibantu oleh tenaga harian lepas (THL) yang tediri dari 75 THL Provinsi dan 137 THL pusat. Meski total 340 orang namun jumlah tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan.
Menurut mantan Kepala BPLHD ini, idealnya di setiap desa itu minimal dua orang. Belum yang standbye di kantor BP3K dua orang. Bahkan untuk kebutuhan di Kantor BP4K harus ada 15 orang.
“Jadi, masih banyak kekurangan. Bukan kami tidak ingin mengajukan penambahan PNS namun kondisi yang tidak memungkin,” jelasnya.
Agar tidak menjadi beban pihak Pemkab Kuningan, ia pernah mengajukan agar para THL itu diangkat PNS oleh kementrian agar tidak menjadi beban daerah. Namun, ternyata harapan itu sirna karena aturan dari pusat sudah berubah.
“Pokoknya dilema, mau menambah jadi beban pemerintah tidak bertambah akan menganggu terhadap kinerja dilapangan,” ucapnya.
Bahkan, lanjut dia, setiap tahun dihadapkan jumlah pegawai yang pensiun. Pada tahun 2013 saja ada dua orang yang mau pensiun sehingga jumlah penyuluh semakin berkurang.
Bukan hanya penyuluh yang kurang kata dia, kendaraan operasional pun sama kurang. Namun, tidak cara selain memanfaatkan yang ada karena memang bantuan dari pemerintah minim.
Terkait jumlah penyuluh perikanan yang hanya satu. Bunbun menyebutkan, memang seperti itu kenyataannya. Dibanding dengan penyuluh lain perikanan memang sangat kurang. (mus)
Foto agus mustawan: Salah seorang penyuluh pertanian Kuningan dikirim ke Twente University untuk belajar pertanian selama dua tahun.
Posting Komentar untuk "Penyuluh Pertanian Studi ke Belanda"