KUNINGAN (OKE)- Masyarakat sebagai pelaku usaha khususnya yang berada di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) memiliki kesempatan untuk mengembangkan usaha secara beragam, kelebihan yang dimiliki terutama sumber daya alam yang melimpah dapat dimaksimalkan dalam pengelolaannya.
Selain industri rumahan (Home
Industry) para pelaku usaha dituntut dapat memaksimalkan serta mengembangkan
sumber alam secara diversifikasi, bahan-bahan yang dapat diolah dan
dimanfaatkan menjadi produk-produk unggulan harus terus dioptimalkan dalam
pengelolaannya.
Hal tersebut disampaikan Wakil
Bupati Kuningan, Drs. H. Momon Rochmana, MM, dihadapan para peserta sosialisasi
dan pelatihan masyarakat kawasan TNGC, Rabu (18/4) bertempat di Wisma Permata
Kuningan. Ikut menghadiri Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Ekonomi dan
Keuangan, Ir. Bunbun Budhiyasa, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Drs. Uca Sumatri,
M.Si, Kepala Dinas kehutanan dan Perkebunan, Ukas Suharfaputra, S.P., M.P.,
serta Kepala Bappeda, Drs. Dian Rachmat Yanuar, M.Si.
Menurutnya, “ dalam konteks
pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang pada umumnya
memanfaatkan potensi ekonomi lokal yang berbasis bahan baku hasil pertanian
(Agroindustri) diyakini akan memperkuat perekonomian daerah, dimana akan
memiliki pondasi yang kuat jika UMKM dapat diberdayakan dan dijadikan prioritas
utama. Hal itu telah teruji karena dapat bertahan dari hempasan krisis
ekonomi,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Ia, UMKM
merupakan pelaku ekonomi dominan dan mampu menyerap tenaga kerja yang bersifat
padat karya, sehingga Pemerintah Daerah juga harus memfasilitasi dan membantu
pengembangan UMKM yang mampu mengurangi angka pengangguran dan mampu menambah
income bagi para pelaku usaha.
Lebih lanjut, Wabup Momon
mengatakan data 2009 jumlah UMKM Kabupaten Kuningan sebanyak 21.334 unit yang
bergerak pada sektor perdagangan 61,89 persen, industri pertanian 15,82 persen,
industri non pertanian 5,78 persen dan aneka usaha 16,51 persen, namun sekian
banyak UMKM tersebut belum berbanding lurus dengan tingkat produktivitas,
karena nilai tambah yang diperoleh jauh lebih rendah dibandingkan dengan pelaku
usaha besar.
Sementara itu Ketua
Penyelenggara, Dedi Setiadi mengatakan, maksud terselenggaranya kegiatan ini
adalah untuk memberdayakan masyarakat khususnya pelaku UMKM dalam upaya
mengembangkan dan meningkatkan peluang serta potensi kawasan budidaya serta
dengan tujuan mengkomunikasikan dan menyamakan persepsi kepada semua pihak
dalam rangka membangun, meningkatkan serta mengembangkan semua potensi wilayah
menjadi nilai ekonomis tinggi dan memiliki produk yang berdaya saing.
Menurutnya, para peserta yang
mengikuti kegiatan ini sebanyak 60 orang yang berasal dari pengurus kelompok
dari 20 kelompok di 9 Kecamatan kawasan TNGC. ” Kami telah menghadirkan
narasumber dan pengajar dari pejabat negara, akademisi dan para praktisi yang
dapat membantu para peserta dalam mengelola aktivitas usahanya,”
pungkasnya. (rls)
Posting Komentar untuk "Pelaku Usaha Dituntut Kembangkan Usaha Diversifikasi"